
Yamas.or.id – Nuzulul Qur’an adalah peringatan yang dimaknai oleh kaum Muslim dalam rangka memperingati turunnya Al-Qur’an. Dalam buku “101 Info tentang Al-Qur’an” dijelaskan bahwa Malaikat Jibril senantiasa mendatangi Rasulullah SAW dan membacakan ayat demi ayat Al-Qur’an kepada beliau.
Salah satu waktu yang diyakini sebagai momen pertama kali turunnya wahyu adalah tanggal 17 Ramadan. Sebagaimana dijelaskan dalam buku “Memahami 3 Pokok Dasar Agama (Iman, Islam, Ihsan)” oleh Drs. H. Sa’ronih Amin, MM, Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW tidak secara sekaligus, melainkan berangsur-angsur.
Peristiwa Nuzulul Qur’an ini terjadi pada tanggal 17 Ramadan 610 Masehi, ketika Rasulullah SAW sedang berkhalwat di Gua Hira. Saat itulah wahyu pertama, yaitu Surah Al-‘Alaq ayat 1-5, diturunkan kepada beliau.
Al-Qur’an sebagai kitab suci yang dijaga oleh Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Al-Hijr ayat 9:
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr: 9)
Mengingat Nuzulul Qur’an merupakan peristiwa penting dalam Islam, sudah selayaknya setiap Muslim memahami peristiwa ini sebagai bentuk penghormatan terhadap wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Mari kita renungi makna terdalam dari turunnya Al-Qur’an, perkuat kecintaan kita terhadap kitab suci ini, dan temukan inspirasi dalam setiap ayatnya. Temukan kisah selengkapnya dan hayati keagungan peristiwa ini hingga akhir.
Sejarah Turunnya Al-Qur’an
Bulan Ramadan memiliki keistimewaan yang sangat agung bagi umat Islam. Salah satu peristiwa terpenting yang terjadi di bulan ini adalah turunnya Al-Qur’an, kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh manusia. Peristiwa ini dikenal dengan istilah Nuzulul Qur’an, yang merujuk pada malam pertama kali Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 185:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Menurut sejarah, wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW adalah surah Al-‘Alaq ayat 1-5. Peristiwa ini terjadi di Gua Hira, saat Nabi tengah bertafakur. Malam turunnya wahyu pertama ini dikenal sebagai Lailatul Qadr, yang disebut dalam surah Al-Qadr memiliki kemuliaan lebih baik dari seribu bulan.
Pentingnya Tadabbur Al-Qur’an di Bulan Ramadan
Turunnya Al-Qur’an di bulan Ramadan menjadi pengingat betapa besar nikmat Allah SWT kepada umat manusia. Momentum Ramadan bukan sekadar bulan puasa, tetapi juga bulan di mana umat Islam diajak untuk memperbanyak interaksi dengan Al-Qur’an. Membaca, memahami, dan merenungkan maknanya atau yang dikenal dengan istilah tadabbur, menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan.
Tadabbur Al-Qur’an membuka pintu pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam, serta menguatkan hubungan spiritual dengan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Melalui tadabbur, seorang Muslim diajak untuk tidak sekadar membaca, tetapi juga meresapi makna di balik ayat-ayat-Nya, mengambil pelajaran, serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk mengisi hati dengan cahaya Al-Qur’an, memperbaiki diri, dan memperkuat imanini hendaknya dijadikan sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui tilawah, tadabbur, dan pengamalan ajaran-ajaran-Nya. Semoga Ramadan kali ini menjadi sarana untuk memperbaiki diri dan mendekatkan hati kepada Al-Qur’an.
Wallahu A’lamu bi Al-Shawab. — “Dan Allah lebih mengetahui akan kebenaran.”
Artikel Lain, Kegiatan Bermanfaat di Akhir Pekan
referensi : detikjatim.com