Anak usia dini memiliki rentang usia yang sangat berharga dibanding usia-usia selanjutnya karena perkembangan kecerdasannya sangat luar biasa. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik, dan berada pada masa proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan, dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang berlangsung seumur hidup bertahap dan berkesinambungan (Aisyah & Ismawati, 2018). Semua manusia yang dilahirkan kedunia ini pasti melalui pase pertumbuhan mulai dari anak-anak sampai dengan dewasa. Pertumbuhan tersebut tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang paling dominan adalah faktor keluarga. Lingkungan keluarga sebagai madrasah pertama anak memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan kepribadian dan kemampuan anak dalam berbagai hal. Dunia anak-anak tidak bisa lepas dari dunia bermain. Dengan demikian maka untuk memberikan pendidikan atau bimbingan dasar kepada anak usia dini harus dilakukan dengan metode atau teknik yang dapat dikombinasikan dengan sebuah permainan yang disenangi anak tersebut. Agar pertumbuhan dan perkembangan kognitif dan motorik anak menjadi lebih baik maka mulai sejak dini harus diberikan bimbingan secara maksimal. Bimbingan tersebut bisa dilakukan dengan banyak cara salah satunya adalah menyerahkan si bauh hati ke lembaga formal sejenis Pendidikan anak usia dini (Bimbel). Biasanya pada lembaga tersebut setiap anak akan dikelompokan dalam kelompok bermain sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan anak. Hal ini dilakukan agar pembelajaran yang dilakukan bisa cepat dipahami oleh peserta didik. Anak-anak usia dini pada dasarnya masih membawa kebiasaannya dari rumahnya masing masing sehingga perlu kreativitas untuk mendidik dan membimbing mereka sehingga kelak menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa. Salah satu yang dapat dijadikan rujukan dalam mengembangkan pembelajaran pada anak usia dini adalah peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan RI No 146 tahun 2022 tentang kurikulum 2024 Bimbel, pada umumnya prinsip yang digunakan ketika proses pembelajaran adalah ‘belajar sambil bermain’ dalam proses pembelajaran anak yang masih berusia dini tidak bisa ditekan atau dikekang dengan aturan-aturan formal, dengan demikian maka guru harus dapat menumbuhkan minat dan bakat anak dengan cara belajar sambil bermain(Wahyuni & Azizah, 2020). Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurdiani yang mengatakan bahwa belajar yan g dilakukan anak sambil bermain sangat efektif untuk dilakukan dalam meningkatkan tumbuh kembang anak(Nisa, 2024).
Kadang-kadang ada orang tua yang beranggapan bahwa bermain sambil belajar tidak efektif dan cendrung membuang-buang waktu anak, mereka menuntut pembelajaran harus dilakukan secara teratur dan serius(Rahmadianti, 2020). Padahal dalam usia anak yang kurang dari 6 tahun, maka hal tersebut tidak bisa diterapkan dan bahkan cenderung membuat anak tidak mau belajar. Misalnya dalam kegiatan mewarnai, anak usia dini tidak akan mau dikekang dan diatur-atur dalam mewarnai gambar. Dengan demikian maka pembelajaran pada anak harus dilakukan sesuai dengan tingkatan umur dan psikologis anak. Pembelajaran mewarnai bagi anak usia dini merupakan salah satu cara dalam merangsang perkembangan motorik anak. Dalam mewarnai guru dituntut untuk selalu sabar dalam mengarahkan, dan membimbing agar anak sedikit demi sedikit memiliki perkembangan, baik dalam mengenal warna ataupun kerapian dalam mewarnai. Kerapian akan bisa didapatkan dari kemampuan anak mewarnai gambar yang sudah disediakan. Semakin sering kegiatan tersebut dilakukan maka, anak akan semakin terbiasa memilih komposisi warna yang disukai dan juga dapat menumbuhkan kemampuannya dalam mewarnai gambar(Sulistyoati, 2020). Dengan pembelajaran mewarnai tersebut maka salah satu kelebihannya adalah akan dapat meningkatkan kreativitas anak. Kreativitas ini sebenarnya dapat dikembangkan dengan berbagai cara dan dapat dilakukan dimanapun juga baik dilingkungan keluarga atau juga lingkungan sekitar tempat anak berintraksi(Lubis et al., 2016). Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muarum yang mengatakan bahwa melalui kegiatan mewarnai dengan media krayon dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mewarnai(Muarum, 2021).Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan motorik halus anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan mewarnai (Lisdarlia & Salwiah, 2018). Begitu juga halnya yang terjadi di asrama yayasan mata air syurgawi, banyak anak yang hanya sibuk bermain saja mulai dari pagi sampai sore hari, melihat permasalahan tersebut maka tim pengabdian mempunyai inisiatif untuk melakukan bimbingan mewarnai kepada anak pada pagi hari dengan cara menyiapkan krayon dan juga media gambar untuk diwarnai oleh anak anak yatim dhuafa. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini melalui media mewarnai di Yayasan Mata Air Syurgawi,Karang Satria Tambun.
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan dengan cara memberikan bimbingan kepada anak-anak usia dini yang ada di kelurahan karang satria agar dapat memiliki kemampuan mewarnai gambarsehingga dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan keterampilan anak. Adapun jumlah anak yang terlibat dalam pelatihan ini adalah 19 orang anak.
Langkah-langkah pelaksanaan dalam pengabdian ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu:
1. Pra Kegiatan;
a. Silaturrahmi dengan orang tua anak Dilakukan silaturrahmi kepada orang tua yang memiliki anak usia dini, sekaligus menanyakan apakah bersedia dilakukannya bimbingan terhadap anak tersebut atau tidak. Hal ini penting dilakukan agar orang tua juga mengambil peran dalam kegiatan pengabdian ini. Dengan adanya peran dari orang tua maka diharapkan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.
b. Mengelompokkan anak berdasarkan usia Pengelompokan anak berdasarkan usianya dilakukan agar dapat memudahkan dalam memberikan gambar sesuai dengan tingkatan usia. Karena gambar-gambar tersebut ada yang sifanya sederhana dan juga level yang lebih tinggi.
c. Menganalisa kemampuan anak Pada tahapan ini anak diberikan gambar-gambar sederhana untuk diwarnai, selanjutnya hasil dari pekerjaan anak-anak tersebut dianalisa sebagai pertimbangan dalam pemberian gambar selanjutnya.
2. KegiatanPengabdian Dalam melakukan kegiatan pelatihan dalam mewarnai pada anak, dilakukan tahapan tahapan seperti pada bagan di bawah ini:

Gambar 1: Bagian Kegiatan- kegiatan anak anak yatimdi atas terlihat bahwa kegiatan bimbel yayasan mata air syurgawi dilakukan mulai dari penjaringan peserta samapai dengan evaluasi. Hal ini dilakukan agar kegiatan pengabdian tersebut dapat memberikan pengalaman baru bagi anak-anak usia dini yang ada di Asrama yayasan mata air syurgawi di karang satria tambun. Secara terperinci adapun langkah-langkah yang dilakukan ketika proses bimbingan mewarnai gambar pada anak-anak usia dini adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan gambar yang akan dibagikan
Penjaringan Peserta
Pengelompokan Sesuai Usia
Analisa Kemampuan
Pembagian Media Gambar
Memperkenalkan Warna
Kegiatan Mewarna
Pada tahapan ini dilakukan pemilihan terhadap gambar-gambar yang akan diberikan kepada anak-anak. Pemilihan gambar dilakukan sesuai dengan tingkatannya yaitu dengan cara mengelompokkan gambar yang paling sederhana sampai dengan gambar yang agak kompleks.
b. Memberikan media gambar Gambar-gambar yang sudah disediakan selanjutnya dibagikan kepada anak-anak sesuai dengan sesi kegiatan yang dilakukan mulai dari gambar yang paling sederhana baru ke yang agak sulit. Selain menyediakan media gambar, juga disediakan pensil warna dan krayon yang dipergunakan oleh anak dalam melakukan perwanaan gambar. Anak diberikan kebebasan dakam memilik warna sendiri.
c. Memperkenalkan dan pemilihan warna Pada bagian ini dilakukan perkenalan terhadap warna dasar, dan anak diberikan kesempatan untuk memilih warna sesuai dengan kesukaannya masing-masing. Pengenalan warna dilakukan agar anak dapat menyesuaikan warna yang digunakan dengan media gambar yang mau diwarnai.
d. Mengarahkan anak untuk memberikan warna yang tepat sesuai gambar yang di dapat Pada kegiatan ini anak diarahkan untuk memilih warna yang disesuaikan dengan gambar yang akan diwarnai. Misalkan untuk dedaunan warna yang dipilih adalah warna hijau, untuk matahari warna kuning dan seterusnya.
e. Memberikan reward dan pujian kepada anak Anak yang sudah menyelesaikan pekerjaannya diberikan pujian dengan kata-kata sekaligus dimotivasi agar lebih giat belajar, di samping itu juga diberikan permen sebagai bentuk rewardnya. Hal ini dilakukan agar anak merasa dihargai dalam proses bimbingan yang dilakukan.
3. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan anak.Dalam kegiatan pengabdian ini monitoring dan evaluasi dilakukan dalam dua tahapan yaitu:
a. Saat kegiatan berlangsung Saat kegiatan dilakukan pengamatan untuk mengetahui tingkat kemampuan anak dalam mewarnai gambar. Kegaitan ini dilakukan pada saat anakanak sedang menggambar, dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas, motivasi dan semangat anak dalam menggambar. Hal ini dilakukan sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan gambar yang tingkatannya lebih tinggi untuk diwarnai.
b. Pasca kegiatan Setelah semua tahapan kegiatan pengabdian selesai maka dilakukan evaluasi terhadap hasil anak dalam menggambar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pekembangan anak dalam menggambar.
C. Hasil dan Pembahasan Dari pelaksanaan pengabdian yang sudah dilakukan dan sesuai dengan langkahlangkah pada metode di atas diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Tahapan Kegiatan yang Dilakukan Adapun tahapan kegiatan yang dilakukan ketika proses pelaksanaan pelatihan dengan menggunakan media gambar adalah sebagai berikut:
a. Memberikan media gambar Sebagai langkah awal dalam kegiatan pengabdian ini dan juga untuk mengetahui tingkat kemampuan anak maka gambar yang diberikan sangat sederhana yaitu gamar lingkaran dan persegi. Hal ini gilakukan untuk memudahkan anak pada tahapan awal kegaitan mewarnai. Adapun jenis gambaar yang diberikan adalah seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2 : Gambar Lingkaran, segi tiga dan persegi Gambar tesebut diberikan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mewarnai baik dari segi pemilihan kombinasi warna maupun kerapian. Adapun hasil pewarnaan yang dilakukan siswa diantaranya adalah sebagai berikut:

Gambar 3 : Gambar Lingkaran, segi tiga dan persegi hasil pewarnaan siswa
Dari gambar di atas terlihat bahwa hasil pewarnaan yang dihasilkan siswa masih belum terlalu rapi, akan tetapi sudah menunjukkan adanya kemampuan dalam membedakan warna pada gambar. Pada kegiatan ini anak-anak sangat aktif dalam mewarnai walaupun terkadang banyak dari gambar yang harus diberikan warna belum diwarnai secara keseluruhan.
b. Memperkenalkan warna
Pada kegaitan ini anak diberikan pengetahuan dasar tentang warna, baik itu warna hitam, kunig, putih dan macam-macam warna lainnya. Pada proses kegiatan ini banyak anak sudah bisa membedakan dan juga menyebutkan jenis warna yang berbeda-beda. Sehingga pengenalan warna lebih difokuskan pada anak-anak yang belum mengenal warna dengan baik. Dari kegiatan yang dilakukan terlihat sebagian besar anak sudah dapat menyebutkan warna dari pensil dan krayon warna yang digunakan.
c. Mengarahkan anak untuk memberikan warna yang tepat sesuai gambar yang di dapat Pada kegiatan ini anak sudah diberikan gambar dan diarahkan untuk melakukan pewarnaan. Ketika kegiatan berlangsung anak-anak sangat antusias dalam mewarnai, hal ini ditunjukkan dengan adanya aktivitas dan semangat yang tinggi dari anak-anak tersebut. Mereka dengan riang gembira memilih warna dan gambar yang mereka suka. Adapun diantara hasil dari pewarnaan yang dilakukan oleh anak-anak tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 3 :Hasil Pewarnaan Siswa Dari gambar di atas terlihat bahwa anak sudah dapat memilih warna sesuai dengan warna gambar, hal ini terlihat pada gambar Bunga matahari dan gambar rumah di atas yang berwarna kuning walaupun masih banyak kekurangan yang terlihat dimana ada campuran warna yang kurang pas dengan gambar dan juga banyak warna yang melewati garis pada gambar.
d. Memberikan reward dan pujian kepada anak Pada tahapan ini anak-anak yang sudah selesai menggambar diberikan reward atas hasil yang mereka dapatkan. Dimana masing-masing anak diberikan permen dan jajan snack agar mereka tetap antusias dan semangat dalam proses kegiatan. Dengan adanya pemberian reward ini memberikan dampak yang positif untuk kegiatan
selanjutnya,Dimana anak-anak yang sudah diberikan reward lebih aktif dalam aktivitas dalam menggambar.
2. Monitoring dan Evaluasi Dari hasil monitoring selama pelaksanaan kegiatan dan evaluasi terlihat bahwa anak-anak sangat antusias dalam kegiatan pelatihan ini, walapun sebagian kecil kadangkadang ada yang masih kurang bersemangat. Dan dari hasil evaluasi diketahui bahwa rata-rata anak sudah dapat mewarnai sesuai dengan gambar yang diberikan walaupun belum terlalu rapi. Anak-anak juga sudah terbiasa memegang krayon atau pensil warna yang digunakan dengan baik.
3. Kendala yang Dihadapi Dari kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan kreativitas anak melalui media mewarnai yang sudah dilakukan terdapat beberapa kendala yang dihadapi, diantaranya kendala – kendala tersebut adalah :
a. Fasilitas media pelatihan yang masih kurang Kekurangan fasilitas menjadi kendala dalam mengembangkan kreativitas anak dalam pelatihan ini, dimana fasilitas yang digunakan masih menggukan media sederhana berupa sketsa gambar yang diprint menggunakan printer, krayon dan pensil warna. Untuk pengembangannya membutuhkan media yang lebih bagus yaitu bisa menggunakan steropom dan juga cat warna.
b. Semangat anak yang tidak stabil Semangat siswa yang tidak stabil merupakan salah satu kendala dalam proses pengabdian ini, diam dengan kedaan tersebut tujuan atau target yang sudah ditentukan dalam setiap tahapan kegiatan tidak terpenuhi secara sempurna. Dengan demikian dibutuhkan keuletan dan ketekunan untuk menumbuhkan semangant anak agar tidak cepat merasa bosan ketika pelatihan.
c. Waktu yang relatif sedikit Waktu yang singkat menjadi penghambat dalam pengabdian ini, dimana waktu yang digunakan yaitu mulai dari pukul 09.00 – 11.00 WiB. Untuk memaksimalkan kegiatan maka waktu yang dibutuhkan minimal dua jam dalam setiap tahapan kegiatan.
D. Simpulan dan Saran Dari hasil dan pembahasan di atas diketahui bahwa proses kegiatan pelatihan dilakukan dengan cara :Pertama, memberikan media gambar, langkah awal yang dilakukan adalah dengan memberikan media gambar berupa gambar lingkaran dan persegi. Pada kegiatan ini anak sudah dapat mewarnai gambar walaupun masih ada kekurangan yang harus diperbaiki.Kedua, memperkenalkan warna, pada kegiatan ini terlihat sebagian besar anak sudah dapat memilih dan menyebutkan warna dari pensil/krayon warna yang ada.Ketiga, mengarahkan anak untuk memberikan warna yang tepat sesuai gambar, pada kegiatan ini terlihat bahwa anak sudah bisa memilih warna
sesuai dengan warna gambar walaupun masih banyak kekurangan yang terlihat, dimana ada campuran warna yang kurang pas dengan gambar dan juga banyak warna yang melewati garis pada gambar. Keempat, memberikan reward kepada anak, dengan adanya pemberian reward ini memberikan dampak yang positif untuk kegiatan selanjutnya. Anak-anak yang telah diberikan rewardlebih aktif dalam aktivitas menggambar.Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pemberian pelatihan dengan media gambar dapat meningkatkan kreatifitas anak-anak usia dini Di Asrama Yayasan Mata Air Syurgawi..