Allah Swt. memerintahkan orang tua mendidik anak-anaknya yatim dhuafa dalam beribadah, termasuk ibadah puasa. Para sahabat Rasulullah saw. mengajarkan puasa kepada anak-anaknya sewaktu kecil untuk membiasakan ketaatan kepada Allah Swt.. Hal ini menunjukkan betapa Islam memberikan perhatian besar agar generasi Islam tumbuh dengan keimanan dan ketakwaan.
Hadis Rasulullah saw, dari Rabi binti Mu’awwid radhiallahu anha, dia berkata,
أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الأَنْصَارِ الَّتِى حَوْلَ الْمَدِينَةِ : مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ ، وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ) ، فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ ، وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ، وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ ، فَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ الْعِهْنِ ، فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الإِفْطَارِ (رواه البخاري، رقم 1960 ومسلم، رقم 1136)
“Rasulullah saw. mengirim utusannya pada siang hari Asyura (10 Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barang siapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Barang siapa yang pagi harinya berbuka, maka hendaknya puasa pada sisa harinya.’ Maka setelah itu kami berpuasa, dan kami membiasakan anak-anak kecil kami untuk berpuasa insyaallah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan untuk mereka (anak-anak) mainan dari kapas yang berwarna. Kalau salah satu di antara mereka menangis karena (kelaparan), kami berikan kepadanya (mainan tersebut) sampai berbuka puasa.” (HR Bukhari nomor 1960 dan Muslim nomor 1136)
Bagaimana caranya agar anak anak yatim dhuafa mudah untuk berpuasa, bersemangat, bahkan menjadikan puasa sunah sebagai kebiasaan mereka? Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan.

Pertama, memahamkan pada anak bahwa puasa memiliki banyak keutamaan dan menjadi jalan masuk ke surga Ar-Rayyan, yaitu surga yang disiapkan Allah Swt. untuk orang-orang yang berpuasa.
Kedua, mengajak untuk berpuasa sunah seperti puasa Senin Kamis, puasa Daud, puasa ayyamul bid (tanggal 13, 14,15 bulan Qamariyah), dan puasa beberapa hari pada bulan Syakban agar anak tidak kaget dan berat untuk puasa pada bulan Ramadan.
Ketiga, untuk anak-anak yang belum balig, tidak apa-apa berlatih puasa sekuatnya, dan menambahi waktu berpuasa secara bertahap hingga mereka kuat berpuasa sampai magrib.
Keempat, memberikan semangat kepada anak, bahkan jika memungkinkan memberi hadiah kepada anak karena berhasil berpuasa. Termasuk menyediakan menu takjil dan menu berbuka yang menjadi kesukaan anak seperti makanan kesukaan, kue, buah, jus, dan lain-lain.
Kelima, mengingatkan anak anak yatim dhuafa bahwa perintah puasa berasal dari Allah Swt. agar manusia menjadi orang yang bertakwa. Kita berpuasa harus ikhlas karena Allah Swt., bukan karena motivasi lainnya. Insyaallah pahala puasa adalah untuk Allah Swt. sebagaimana hadis berikut.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Taala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)
Semoga anak-anak kita menjadi anak saleh salihah yang ringan untuk beribadah kepada Allah Swt. Amin.